Sariawan merupakan sebuah benjolan kecil yang didalamnya terdapat cairan bening agak kekuningan. Ketika disentuh, biasanya tubuh yang mengalami sariawan akan merasakan perih dan nyeri.
Sariawan yang selama ini kita ketahui lkerap muncul di area mulut. Namun tahukah kamu? ternyata sariawan juga bisa muncul di area organ intim wanita lho.
Sariawan di vagina dikenal dengan istilah ulkus genital, dimana si penderitanya akan mengalami rasa tidak nyaman.
Usut punya usut, ternyata ada beberapa faktor yang menjadi penyebab dari timbulnya sariawan di area vagina.
Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi, yuk simak saja langsung ulasannya di bawah ini.
- Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual atau IMS memang menjadi salah satu faktor penyebab sariawan di area vagina.
Adapun mengenai jenis Infeksi Menular Seksual yang harus diketahui, seperti herpes genital, sifilis, dan chancroid.
Penyakit herpes genital disebabkan karena adanya infeksi virus herpes simpleks (HSV), sehingga akan muncul lepuhan dan borok yang cukup nyeri di area intim wanita.
Adapun penyakit sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri treponema pallidum, sedangkan penyakit chancroid disebabkan adanya bakteri haemophilus ducreyi.
Untuk mengurangi risiko terkena penyakit Infeksi Menular Seksual, sebaiknya gunakan kondom ketika berhubungan intim.
Selain itu, jangan pernah mencoba untuk bergonta-ganti pasangan.
- Vaginosis Bakterialis
Vaginosis Bakterialis merupakan sebuah kondisi ketika keseimbangan bakteri alami di vagina mengalami gangguan, sehingga dapat memicu masalah iritasi serta peradangan yang pada akhirnya menimbulkan sariawan di vagina.
Penyakit Vaginosis Bakterialis ini biasanya ditandai dengan gejala seperti keluarnya cairan yang tidak biasa, serta mengeluarkan aroma tidak sedap.
Sebagai langkah pencegahan, maka penting untuk senantiasa menjaga kebersihan organ intim dengan cara mencuinya menggunakan air hangat dan sabun yang lembut.
Disisi lain, hindari penggunaan douche atau produk pembersih vagina yang terlalu keras karena bisa mengganggu keseimbangan bakteri alaminya.
Tak hanya itu, gunakanlah pakaian dalam yang bahannya terbuat dari katun karena dapat menyerap keringat dengan baik.
- Infeksi Jamur
Infeksi jamur jenis candida memang dapat memicu masalah iritasi dan sariawan di area intim wanita.
Kabarnya, infeksi jamur ini ditandai dengan munculnya beberapa gejala seperti rasa gatal, sensasi panas, serta keluarnya cairan bertekstur kental yang berwarna putih.
Maka dari itu, kamu harus menjaga organ intim agar tetap kering dan bersih. Selain itu, usahakan untuk tidak menggunakan celana dalam yang terlalu ketat karena bisa meningkatkan kelembapan di area intim.
- Adanya Luka
Luka di area intim bisa disebabkan karena berbagai faktor, seperti hubungan seksual yang kasar, penggunaan produk pembersih yang tidak tepat, hingga terjadi kecelakaan.
Sehingga kondisi luka tersebut akan memicu infeksi yang berkahir dengan munculnya sariawan.
Dalam mencegah masalah ini, biasakan untuk menggunakan pelumas selama berhubungan intim guna mengurangi gesekan dan iritasi.
Tak hanya itu, kamu juga harus berhati-hati saat hendak mencukur maupun ketika melakukan perawatan rambut kemaluan.
- Penyakit Autoimun
Faktor berikutnya yang menjadi penyebab timbulnya sariawan di vagina, yakni karena penyakit autoimun seperti lichen planus dan lupus.
Kondisi ini akan terjadi disaat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri, sehingga menimbulkan peradangan dan kerusakan.
Penyakit autoimun bisa disebabkan karena adanya infeksi dan stress yang berlebihan. Oleh karenanya, penting bagi kamu untuk senantiasa menerapkan pola hidup yang sehat.
Itulah beberapa penyebab dari munculnya sariawan di area vagina.