Sekarang ini, mobil listrik diyakini sebagai kendaraan masa depan dan juga cepat atau lambat akan menggeser kejayaan dari mobil yang menggunakan mesin konvensional. Benarkah begitu?
Apabila memang benar, apa saja kelebihan mobil bertenaga listrik daripada mobil yang menggunakan mesin konvensional?
Berikut ini ada sejumlah keunggulan mobil bertenaga listrik apabila dibandingkan dengan mobil yang menggunakan mesin konvensional.
- Emisi Nol
Mobil dengan mesin konvensional, baik yang berbahan bakar bensin maupun diesel, mengeluarkan emisi akan berdampak buruk pada lingkungan. Emisi yang dihasilkan berupa gas sisa pembakaran bahan bakar di dalam mesin.
Gas karbondioksida (CO2) dan karbonmonoksida (CO) adalah senyawa yang menjadi komposisi utama dari gas buang kendaraan dan terbukti menjadi salah satu penyebab utama pemanasan global. Pada mobil listrik, mesin yang digunakan adalah motor yang digerakkan dari tenaga listrik yang disediakan oleh baterai.
Prinsip kerja motor pada mobil listrik kurang lebih sama dengan motor pada barang-barang elektronik seperti kipas angin. Karena tidak membakar BBM, mobil listrik tidak menghasilkan gas buang alias emisinya nol. Karena emisinya nol mobil listrik dapat dikategorikan sebagai kendaraan ramah lingkungan.
- Ekonomis
Harga BBM akan terus mengalami peningkatan ke depannya, sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk menjalankan mobil konvensional pun akan terus meningkat. Saat ini, rata-rata konsumsi BBM untuk mobil keluarga berkisar antara 10-14 km per liter.
Artinya, di kawasan Jakarta, jika mobil menggunakan BBM jenis Pertamax dan menempuh jarak 140 km per minggu, kamu harus mengeluarkan biaya sekitar Rp133.000 per minggu untuk mengisi BBM.
Anda membutuhkan biaya charge mobil listrik yang jauh lebih sedikit untuk pengisian baterai. Untuk kendaraan listrik dengan konsumsi daya sekitar 5km/kWh seperti Tesla Model X, jarak tempuh yang sama dapat dicapai dengan mengonsumsi 28 kWh.
- Torsi Instan
Kelebihan mobil listrik selanjutnya adalah tenaganya yang instan. Hal ini dapat dicapai karena sistem yang lebih sederhana dan komponen bergerak yang lebih sedikit dibandingkan mesin pembakaran internal. Akibatnya, mesin dapat memberikan torsi yang dibutuhkan untuk melajukan kendaraan secara instan.
Torsi instan ini memberikan sensasi berkendara yang seringkali hanya bisa dirasakan pada mobil balap kelas atas. Mesin pembakaran internal pada mobil konvensional biasa sulit menyamai torsi instan pada mesin mobil listrik.
Pada mesin konvensional, torsi didapat dari pergerakan vertikal piston yang memutar poros engkol (crankshaft) dan disalurkan ke roda. Banyaknya komponen mekanis ini membuat torsi maksimal hanya bisa dicapai setelah putaran mesin mencapai RPM tertentu.
- Pengoperasian Lebih Mudah
Pada mobil konvensional, kita mengenal istilah transmisi manual dan otomatis. Pada transmisi manual, perpindahan gigi dilakukan sendiri oleh pengemudi dengan mengatur tuas transmisi ke posisi gigi yang sesuai sambil menginjak pedal kopling.
Artinya, pengoperasian mobil manual memiliki langkah-langkah yang sedikit lebih rumit dibandingkan mobil bertransmisi otomatis. Pengoperasian transmisi otomatis memang lebih mudah, namun tetap membutuhkan pengaturan dari tuas transmisi.
Pada sistem transmisi ini, kamu tidak perlu memindahkan gigi secara manual. Transmisi otomatis juga tidak membutuhkan pedal kopling karena perpindahan gigi diatur oleh sistem dalam transmisi. Tetapi, tidak jarang kamu harus memasukkan dan mengunci transmisi pada posisi gigi rendah ketika melewati tanjakan.
- Keringanan Pajak
Kendaraan listrik, baik sepeda motor maupun mobil, menikmati keringanan pajak dari pemerintah. Selain itu, kendaraan listrik juga dibebaskan dari pajak tertentu.