Pixhell – Definisi resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Para ahli mengatakan bahwa suatu negara mengalami penurunan kegiatan ekonomi ketika ekonomi negara tersebut menunjukkan produk domestik bruto (PDB) negatif, pengangguran yang tinggi dan penurunan daya beli masyarakat.
Ada banyak faktor pendorong perlambatan kegiatan ekonomi, termasuk pandemi Covid-19 yang melanda perekonomian banyak negara.
Menurut Anda, bagaimana negara akan menyiapkan cara untuk menghadapi dampak buruk dari fenomena ini?
Pelajari lebih lanjut tentang resesi
Pada tahun 1974, ekonom Julius Shiskin menyajikan beberapa aturan praktis untuk mendefinisikan penurunan aktivitas ekonomi, yang paling populer adalah penurunan PDB selama dua kuartal berturut-turut.
Ekonomi yang sehat berkembang dari waktu ke waktu, sehingga kontraksi produksi dua kuartal berturut-turut menunjukkan bahwa ada masalah mendasar yang serius.
Definisi penurunan aktivitas ekonomi ini sudah umum selama bertahun-tahun. National Bureau of Economic Research (NBER), yang secara luas diakui sebagai otoritas yang menentukan tanggal mulai dan berakhirnya penurunan aktivitas ekonomi di Amerika Serikat, memiliki definisinya sendiri.
Definisi penurunan aktivitas ekonomi menurut NBER adalah penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang berlangsung lebih dari beberapa bulan, biasanya menghasilkan PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri dan perdagangan eceran besar-besaran.
Definisi NBER lebih fleksibel daripada aturan Julius Shiskin yang mendefinisikan apa yang merupakan penurunan aktivitas ekonomi.
Misalnya, virus corona berpotensi menciptakan penurunan ekonomi berbentuk W, dengan ekonomi turun seperempat, mulai tumbuh, dan kemudian jatuh lagi di masa depan.
Situasi ini tidak didefinisikan sebagai penurunan aktivitas ekonomi menurut aturan Shiskin, tetapi dapat didefinisikan sebagai penurunan aktivitas ekonomi menurut definisi NBER.
https://www.teknogoo.com/keuangan/indonesia-tunda-pajak-karbon-di-tengah-meningkatnya-inflasi/
Penyebab peristiwa ini di suatu negara
Ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu negara mengalami penurunan kegiatan ekonomi, yaitu sebagai berikut:
-
Guncangan ekonomi
Guncangan ekonomi yang tiba-tiba dapat menyebabkan penurunan kegiatan ekonomi dan menyebabkan kerugian finansial yang besar.
Misalnya, pada 1970-an, OPEC berhenti memasok minyak ke AS tanpa peringatan, menyebabkan penurunan ekonomi.
Wabah virus corona yang membuat aktivitas ekonomi terhenti di seluruh dunia adalah contoh terbaru dari guncangan ekonomi yang tiba-tiba.
-
Hutang Berlebihan
Ketika individu atau perusahaan berhutang banyak kepada bank, ada saatnya mereka tidak dapat membayar kembali hutang tersebut.
Akumulasi hutang ini menyebabkan perusahaan bangkrut dan berdampak pada perekonomian.
Contoh perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh utang yang berlebihan adalah Resesi Hebat yang terjadi dari tahun 2007 hingga 2009 setelah pecahnya gelembung perumahan di Amerika Serikat yang memicu krisis keuangan global.
-
Gelembung aset
Ketika keputusan investasi dimotivasi oleh emosi, mereka dapat memiliki konsekuensi bagi perekonomian. Investor menjadi sangat optimis di masa ekonomi yang kuat.
Mantan Ketua Fed Alan Greenspan menyebut tren ini “kegembiraan irasional”, menggambarkan keuntungan besar di pasar saham pada akhir 1990-an.
Kegembiraan irasional menggelembungkan pasar saham atau real estat, dan ketika gelembung itu pecah, penjualan panik dapat merusak pasar dan menyebabkan penurunan aktivitas ekonomi.
-
Inflasi terlalu tinggi
Inflasi adalah tren kenaikan harga yang konstan dari waktu ke waktu. Baiklah, tapi inflasi yang berlebihan adalah fenomena yang berbahaya.
Bank sentral mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga. Suku bunga yang terlalu tinggi dapat menekan kegiatan ekonomi.
Di Amerika Serikat, inflasi yang tidak terkendali terjadi pada tahun 1970. Federal Reserve dengan cepat menaikkan suku bunga, yang memperlambat aktivitas ekonomi.
-
Terjadinya deflasi
Deflasi adalah keadaan dimana harga-harga terus turun sehingga mengakibatkan tekanan upah dan harga. Ketika deflasi tidak terkendali, orang dan bisnis berhenti berbelanja, melemahkan ekonomi.